weLCome

selamat datang d blog dewi is dedek...semoGA anda mRsa trhiBur aTs Entri yG dEWi tlis dsni...^^ sdkit tDAk mNArik, tpi stDAknya anda mmpiR dAN Bclah sBntar...slamat mEmbaca..

Kamis, 29 September 2011

"Kisah Pohon Apel"

Dewi liat sebuah film durasi pendek (bukan film sech, Cuma tayangan motivasi saja buat diri kita). Judulnya kisah Pohon Apel, nie baca sendiri isinya:

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang
bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari.
Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya,
tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat
mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak
kecil itu. Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan
tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.

Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. “Ayo ke sini
bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu. “Aku bukan anak kecil
yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu.”Aku ingin
sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”

Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang… tetapi kau
boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang
untuk membeli mainan kegemaranmu.” Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu
memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita.
Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu
kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya
datang. “Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel. “Aku tak punya
waktu,” jawab anak lelaki itu. “Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami
membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?” Duh, maaf
aku pun tak memiliki rumah.

Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” kata
pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon
apel itu dan pergi dengan gembira.Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat
anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon
apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa
sangat bersuka cita menyambutnya.”Ayo bermain-main lagi denganku,” kata
pohon apel.”Aku sedih,” kata anak lelaki itu.”Aku sudah tua dan ingin hidup
tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah
kapal untuk pesiar?”

“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan
menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan
bersenang-senanglah.”

Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal
yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui
pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. “Maaf
anakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi
untukmu.” “Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah
apelmu,” jawab anak lelaki itu.

“Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon
apel.”Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu.”Aku
benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang
tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon
apel itu sambil menitikkan air mata.

“Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki.
“Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah
sekian lama meninggalkanmu.” “Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar
pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari,
marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.”
Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon.

Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.


NOTE :
Pohon apel itu adalah orang tua kita.
Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika
kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita
memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita
akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk
membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah
bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita
memperlakukan orang tua kita. Sadarkah kita dengan semua itu...???

Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita.
Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan
berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada
kita.

Setelah nonton cuplikan itu, mata terasa lembab. Ingat sama orang tua yang jauh disana. Pa, Ma baik2 ya disana. Dewi akan selalu mendokan kalian disini.

"Sudah Bener2 Modern"


Habis kuliah dewi di ajak temen buat jalan2, jalan2 nya ke Pasar Besar di daerah hampir ke Gadang gitu. Disana dewi beli daleman kerudung (yang gak tau daleman kerudung, kalian bisa sebut ikat kerudung yang sekarang lagi ngehits gitu..tau khan??). gak nanggung2 beli 3 biji, warna ungu+pink+abu2 terus daleman ninja warna putih. Cewek itu kalo belanja pasti gak nanggung2 khan?. Paling sering cewek itu kalo beli barang mesti sama Cuma beda warna aja (tapi kalo dewi kali ini beda :D hwekek...)

Setelah muter2 Pabes (pasar besar) selama satu setengah jam , dewi sama temen2 makan bakso bareng. Bakso nya enak sangat, bener dech gak nyesel makan (ya iyalah enak, wong bakso nya “GRATIS” :D Bakso nya di traktir temen yang sudah dewi anggap kakak).

Makan bakso dipinggir jalan, sambil liat orang2 berlalu lalang. Mereka sibuk dengan aktivitas mereka masing2. Ada yang nyetir dengan kecepatan 40 km/jam ada yang lebig dari 60 km/jam (ngebut gak karuan, pada mau kemana sech?kalo keburu kenapa gak berangkat dari kemaren aja??:p). Mata nya dewi melihat sekitar jalan raya. Tiba2 mata nie terpaku pada satu tulisan di jendela belakang bis ber-nopol (nomer polisi) “DK”. Tertulis dengan jelas “FREE WIFI”. Busyeet...gila bener, di jaman sekarang bis saja sudah berarea “free wifi” gimana satu tahun/ dua tahun atau tahun2 berikut nya? Pasti ntar di toilet2 terdekat rumah anda akan terpampang “TOILET INI FREE WIFI”. Kalau sudah toilet ada tulisan gitu pasti ntar sungai/kali pasti ikut2an juga. Kalau baterai laptop sudah lemah/habis bisa dicolokin di hidung masing2. Bener2 cangginh eey...

Dewi saranin kepada manusia didunia ini “Jangan mau diperbudak oleh modernisasi, tapi modernisasi lah yang harus jadi budak kita” (hwagag...sok nyaranin padahal dewi kalah sama modernisasi)