weLCome

selamat datang d blog dewi is dedek...semoGA anda mRsa trhiBur aTs Entri yG dEWi tlis dsni...^^ sdkit tDAk mNArik, tpi stDAknya anda mmpiR dAN Bclah sBntar...slamat mEmbaca..

Kamis, 31 Mei 2012

Ada yang Tertinggal dalam Negeri Ku, Desa Terasing

ini sebuah cerita tentang salah suatu desa yang terasing di Negeri kita. desa yang benar2 jauh dari perkotaan.
langsung saja ya..
Di Provinsi Maluku, bagian utara pulau seram masih terdapat daerah-daerah yang sulit untuk dijangkau, daerah tersebut bernama kapet seram dengan luas 18.625 km2. Beberapa desa yang terdapat di bagian utara pulau seram ini adalah kanike, roho, huaulu dan solea. Letak desa tersebut sangat terpencil dan belum ada jalan kendaraan yang dapat menghubungkannya. Untuk menempuh desa-desa tersebut hanya dimungkinkan dengan berjalan kaki. Perjalanannya memakan waktu beberapa hari untuk bisa tiba di desa tujuan. Masyarakat yang hidup di daerah ini menjadi terisolasi karena belum ada infrastruktur yang tersedia. Infrastruktur yang sangat penting seperti transportasi, komunikasi, penerangan (listrik), kesehatan, air bersih dan jasa lainnya belum dapat dinikmati oleh masyarakat, sedangkan fasilitas pendidikan hanya pada tingkat SD saja. Daerah-daerah ini terpencil karena banyak sungai deras yang harus dilalui, jalanan yang curam, turun naik lembah dan pegunungan. Kelerengan tempat lebih dari 60 % menyebabkan perjalanan ke desa-desa tersebut lebih sulit. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat sangat kesulitan untuk mengakses bahan kebutuhan lain dan penjualan hasil panen tidak terjadi secara lancar. Masyarakat harus menunggu pedagang pengumpul yang datang ke desa untuk membeli hasil panen dan apabila mereka harus keluar desa maka semua kebutuhan hidup rumah tangga harus dibelanjakan untuk persediaan.
Masyarakat hidup berdampingan dan sangat bergantung pada alam. Mereka memungut hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Usaha di bidang pertanian juga dilakukan tapi lebih bersifat subsisten yaitu tidak bersifat komersil hanya untuk dikonsumsi saja. Ada beberapa masyarakat yang masih menebang pohon di hutan untuk membuka lahan pertanian. Hal terjadi karena sistem pertaniannya masih sangat tradisional dan belum berkembang. Setelah lahan pertanian yang ditanami beberapa kali produksinya menurun, mereka kemudian mencari dan membuka lahan baru untuk bercocok tanam. Tetapi ada tempat-tempat tertentu dikeramatkan yang tidak boleh ditebang ataupun dijamah dan masuki. Mereka percaya bahwa tempat-tempat ini ada penunggunya atau percaya bahwa para leluhur mereka mendiami tempat tersebut. Inilah yang membuat tempat-tempat tersebut tetap aman dan lestari.
Selain itu kegiatan perburuan atau memasang perangkap untuk satwa liar yang bisa dijadikan sumber protein masih tetap dilakukan. Bila hasil tersebut berlebihan mereka dapat mengawetkannya (mengasinkan) untuk dijual dan menambah penghasilan keluarga. Ada yang menggunakan senapan angin untuk mencari satwa buruan seperti burung-burung hutan, kus-kus dan lainnya. Hasil-hasil ini menjadi konsumsi sehari-hari oleh masyarakat tersebut.
Sarana komunikasi dan penerangan belum dirasakan oleh masyarakat tersebut. Untuk penerangan malam hari mereka memanfaat lampu pelita dengan bahan bakar minyak tanah atau bahan bakar tradisional yang diambil dari alam. Ketersediaan sarana transportasi, sarana komunikasi dan penerangan yang terbatas ini menyebabkan masyarakat terisolasi untuk melakukan berbagai macam kegiatan, apalagi menyangkut transaksi dagang di antara desa-desa yang bertetangga.
Masyarakat ini bekerja dalam bidang pertanian sebagai mata pencaharian utama. Lahan yang diusahakan seluas 2-3 ha, dengan jenis tanaman yang dibudidayakan adalah tanaman pangan dan palawija seperti pisang, keladi, ubi jalar, ubi kayu dan kacang tanah, selain itu juga mengusahakan tanaman sayuran. Hasil panen dari tanaman pangan dan sayuran hanya untuk dikonsumsi oleh petani dan keluarganya, dan jika ada lebihnya baru akan dijual. Hasil dari penjualan tanaman-tanaman tersebut digunakan untuk membeli kebutuhan-kebutuhan lain. Selain tanaman pangan dan sayuran, mereka juga mengusahakan tanaman perkebunan dan buah-buahan seperti kelapa, cengkih, kakao, durian, langsat dan cempedak. Hasil panen dari tanaman perkebunan ini biasanya dijual pendapatan utama bagi rumah tangga.
Persepsi masyarakat terhadap lingkungan hidup adalah kehidupan ini sangat bergantung oleh ketersediaan sumberdaya alam. Masyarakat hidup dari lingkungan, sehingga lingkungan hidup perlu dijaga dan dilestarikan. Berbagai macam sumberdaya hayati yang diperoleh dari alam agar dapat dikelola secara baik dan benar untuk pemenuhan semua kebutuhan hidup secara berkelanjutan. Dalam pembangunan desanya masyarakat mengharapkan bantuan seperti pembuatan sarana dan prasarana jalan, penerangan, sarana peribadatan, bibit tanaman, pupuk dan pembasmi hama dan penyakit tanaman, serta bantuan sarana kesehatan dan obat-obatan. Jenis-jenis penyakit yang sering menyerang masyarakat adalah malaria, flu, batuk, muntaber, rematik, demam yang disebabkan oleh gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat karena tidak tersedianya sumber air bersih, dan penyakit kulit yang merupakan penyakit akibat kerja karena sebagian besar bekerja dalam bidang pertanian dan perkebunan. Untuk mengantisipasi dan sekaligus mengobati penyakit-penyakit ini biasanya masyarakat setempat mempergunakan pengobatan secara tradisional dengan memakai tumbuhan-tumbuhan yang ada di sekitar desa sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit berdasarkan pengalaman yang mereka peroleh dari orang tua.

Senin, 07 Mei 2012

“Baik atau Jahat??”

Kalian orang baik? Atau sebaliknya, kalian orang jahat??
Kalau kalian adalah orang baik, yakin setiap hari kalian hanya melakukan perbuatan baik saja? Begitu juga sebaliknya.
Manusia tidak akan pernah lepas dengan ke-dua sifat tersebut. Kedua sifat tersebut sudah menjadi darah daging bagi kehidupan kita. Mengapa demikian??
Coba pikirkan lagi (-__-)”>
Pernahkah kalian melakukan hal dibawah ini?
Hal 1    : menurut kalian, kalian adalah orang baik. Selalu menolong teman terdekat maupun orang2 yang  tidak kalian kenal sedikitpun. Tapi, disaat anda membutuhkan pertolongan dan orang yang pernah kalian tolong malah tidak menolong anda sedikit pun. Kemudian kalian pernahkah terbesit pemikiran tentang hal2 buruk orang tersebut dan berniat dalam hati tidak akan pernah menolong lagi orang tersebut. Pernah??
Hal 2    : kalian orang baik (itu menurut pendapat kalian), tetapi kalian bukanlah orang yang mudah percaya pada sodara, sahabat maupun orang yang baru kalian kenal. Setiap perkataan dari orang tersebut kalian tidak bisa percaya begitu saja, pasti ada satu pertanyaan “iya kah seperti itu?gak percaya”. yaaaa..negatif thinking di nomer satukan.
Hal 3    : Kalian orang baik (menurut kalian dan orang terdekat kalian). Tapi, kalian pernah membicarakan hal terahasia pada orang lain yang mana hal tersebut merupakan cerita yang raaahasia  yang hanya kalian dan orang itu yang tahu. (Intinya anda ember) karena kalian tidak mau satu2nya orang yang tahu hal tersebut (kalian terlalu berbaik hati untuk menyebarkan hal tersebut).
Hal 4    : Kalian adalah orang baik, tapi disaat Kalian menemukan titik kejenuhan untuk tidak melakukan hal baik pada seseorang (biasanya sering terjadi pada orang, termasuk dewi), Kalian pasti akan membuat alasan agar orang tersebut yakin bahwa Kalian tidak mampu melakukan hal yang sudah pasti Kalian bisa melakukannya, (ngerti kah maksudnya??:D)
Hal  5    : kalian adalah orang baik (menurut pendapat kalian sendiri),  tetapi kalian gak pernah sedikit pun membalas perbuatan orang lain yang pernah membantu kalian. Dan hal tersebut membuat orang lain berfikiran bahwa kalian gak tahu balas budi.
Hal 6    : atau kalian adalah orang baaaaik yang (menurut kalian atau orang lain) yang gak pernah ngelakuin hal buruk sedikitpun??  (gak mungkin, di hati orang lain tidak selamanya terisi pujian saja, pasti ada satu atau dua keburukan kita. So, jangan terlalu yakin kalau Kalian adalah orang baik).
Hal  7    : kalian mempertaruhkan apa saja, kalian percaya pada orang itu setengah mati :D. tapi pada suatu saat orang itu mengkhianati kalian. Kemudian orang tersebut mengalami bencana kecil, pernahkah kalian menertawai atau mensyukuri hal tersebut, karena itu pantas buat mereka. (intinya tertawa di atas penderitaan orang lain).
Hal  8    : Kalian orang baik, menurut kalian...tapi disaat teman dekat kalian bercerita tentang masalahnya (curhat), kalian malas2an untuk mendengarkannya. Hanya merespon dengan anggukan kepala tanpa adanya solusi yang bagus. Disaat kalian curhat pasti kesal kalau curhatan kalian gak di respon dengan baik oleh sahabat mu itu, (yaak d balas..:D)
Baik dan jahat seseorang diukur dari banyak faktor. Karena penilaian tidak cukup dari diri kita sendiri, melainkan perlu penilaian dari orang lain. Itu yang terpenting. Perbuatan baik menurut kalian belum tentu juga baik menurut agama. Dan ingat juga, manusia diciptakan untuk menjadi pemimpin di bumi ini. Pasti manusia memiliki sifat untuk menjadi pemenang, penguasa, pemaksa, gak pernah puas akan suatu hal dan sifat buruk lainnya. Jadi, sekeras2 nya kalian mengungkapkan kalian adalah orang baik, maka sekeras2 nya juga perbuatan buruk menyertai kita. 